Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan pada hari Minggu (02/05/20) waktu setempat, bahwa tembakan yang dilakukan oleh Korea Utara di perbatasannya dengan Korea Selatan kemungkinan “tidak disengaja.”
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan sebelumnya pada hari Minggu bahwa beberapa tembakan dari Korea Utara mengenai sebuah pos penjagaan militer Korea Selatan di Zona Demiliterisasi (DMZ) dan Korea Selatan memberikan tembakan balasan sebagai tanggapannya. Pertukaran tembakan tersebut terjadi sehari setelah media pemerintah Korea Utara menunjukkan penampilan publik pertama pemimpinnya, Kim Jong-un setelah 20 hari.
Pompeo menilai bahwa tembakan itu "tidak disengaja" selama wawancara dengan penyiar ABC, sembari mengatakan bahwa ia telah melihat laporan dan beberapa informasi internal dari pemerintahnya. Dia menambahkan, bahwa Korea Selatan membalas tembakan tersebut dan tidak ada korban jiwa di kedua pihak.
Namun, Pompeo menolak untuk menyebutkan secara spesifik tentang kesehatan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un atau mengapa ia melewatkan perayaan kelahiran almarhum kakeknya pada tanggal 15 April lalu.
Pompeo mengatakan bahwa sebelumnya di masa lalu, ada periode di mana Kim pernah menghilang dari pandangan publik untuk jangka panjang, sehingga hal tersebut bukanlah "tidak pernah terjadi sebelumnya."
Sementara itu, Pompeo menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk melakukan denuklirisasi Korea Utara, dengan mengatakan bahwa misi negara itu tetap sama, yakni meyakinkan Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklirnya dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi rakyat Korea Utara.