Media propaganda Korea Utara, Meari mengkritik berita palsu atau "hoax" yang beredar di Korea Selatan terkait masalah kesehatan atau kematian pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Media tersebut menyatakan bahwa berita hoax di Korea Selatan membuat orang-orang jatuh pada kondisi kekacauan. Ditambahkan pula, berita palsu itu dibuat oleh komunitas khusus yang memiliki kepentingan politik dan ekonomi. Menurutnya, berita yang serupa sangat cepat beredar melalui jaringan telekomunikasi seperti youtube dan media sosial.
Pihaknya juga mengkritik media dan partai di Korea Selatan yang bersifat konservatif, yang bebas mengeluarkan berita serupa tanpa mengonfirmasi fakta terlebih dahulu.
Kemunculan Kim Jong-un ke publik setelah 20 hari tak terlihat, telah menepis berbagai spekulasi yang muncul hingga saat ini.