Korea Selatan membukukan surplus di neraca transaksi berjalannya pada kuartal pertama 2020 di tengah pandemi COVID-19.
Menurut laporan sementara dari Bank Sentral Korea (BOK) pada hari Kamis (07/05/20), surplus neraca transaksi berjalan Korea Selatan mencapai 13,6 miliar dolar AS pada periode Januari-Maret 2020, naik 1,42 miliar dolar AS dibandingkan setahun sebelumnya. Angka itu tetap surplus selama 32 kuartal berturut-turut.
Surplus neraca perdagangan Korea Selatan pada kuartal pertama menyempit menjadi 15,3 miliar dolar AS hingga mencapai level terendah dalam tujuh tahun, akibat penurunan ekspor yang lebih cepat daripada impor.
Neraca jasa terus berada di zona merah, tetapi defisitnya menurun 1,9 miliar dolar AS dibandingkan setahun sebelumnya menjadi 5,28 miliar dolar AS.
Pada bulan Maret, surplus neraca transaksi berjalan Korea Selatan mencapai 6,23 miliar dolar AS dan mencatat surplus selama sebelas bulan berturut-turut.
Seorang pejabat BOK mengatakan kemerosotan ekonomi akibat pandemi COVID-19 kemungkinan akan tercermin dalam neraca transaksi berjalan mulai bulan April ketika bisnis di seluruh sektor mulai melihat penurunan dalam ekspor.