Korea Selatan dianalisis mengalami penurunan ekspor pada kuartal pertama 2020 akibat COVID-19, namun penurunannya relatif sedikit dibandingkan negara-negara pesaing utamanya seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Jerman.
Laporan berjudul Pengaruh dan Prediksi COVID-19 pada Ekspor yang diumumkan oleh Asosiasi Perdagangan Internasional Korea Selatan (Korea International Trade Association, KITA) pada hari Kamis (07/05/20), menunjukkan bahwa ekspor Korea Selatan menurun sebanyak 1,4 persen pada periode Januari-Maret 2020 dan penurunannya relatif sedikit dibandingkan dengan AS yang mencatat -3,1 persen, Jerman -4,0 persen dan lainnya.
Penurunan ekspor India dan China lebih banyak sembilan kali lipat dibandingkan penurunan ekspor Korea Selatan.
KITA menganalisis hasil ekspor Korea Selatan lebih baik daripada negara pesaingnya karena peningkatan volume yang telah dipesan sebelumnya sebanyak 5,8 persen meskipun harga satuannya turun sebanyak 7,7 persen karena penurunan harga semikonduktor dan minyak dunia.
KITA menambahkan, jika kemerosotan ekonomi di negara maju seperti AS dan Eropa terus berlangsung karena meningkatnya jumlah kasus COVID-19, ekspor Korea Selatan akan memperlihatkan penurunan tertinggi pada kuartal kedua tahun ini lalu kembali naik.
Seorang peneliti KITA menjelaskan, Korea Selatan diperkirakan mendapat lebih banyak peluang ekspor barang jadi setelah kuartal ketiga berkat kebijakan pertumbuhan ekonomi global sehingga pemerintah Korea Selatan harus memberikan lebih banyak perhatian dan dukungan terhadap pemasaran global untuk perusahaan ekspor negerinya.