Institut Pengembangan Nasional Korea (Korea Development Institute, KDI) menyatakan bahwa kondisi ekonomi Korea Selatan sangat merosot karena penurunan kegiatan konsumsi dan ekspor akibat COVID-19 dalam laporan Tren Ekonomi Mei yang diumumkan pada hari Selasa (12/05/20).
KDI menjelaskan bahwa jumlah penjualan eceran dan produksi jasa mengalami penurunan tajam pada bulan Maret lalu, dan diikuti dengan sentimen konsumen yang juga menurun hingga bulan April lalu.
Ditambahkan pula, penurunan permintaan dari luar negeri terealisasi, sehingga kemerosotan ekonomi berpengaruh buruk pada bidang manufaktur di bulan April.
Ekspor Korea Selatan pada bulan April juga mengalami penurunan tajam, khususnya di bidang otomotif, petrokimia, semikonduktor, dan lainnya. KDI memprediksi bahwa kondisi tersebut akan tetap berlangsung untuk sementara waktu karena negara-negara utama tujuan ekspor Korea Selatan mengambil langkah pembatasan pergerakan.
Jumlah pekerja yang baru diterima juga menurun, khususnya jumlah pekerja berusia 20-an tahun yang mengalami penurunan terbesar sebanyak 176 ribu orang.
KDI menjelaskan bahwa jumlah produksi industri dan perdagangan di seluruh dunia secara keseluruhan mengalami penurunan akibat COVID-19 dan indikator terkait bidang manufaktur, kegiatan konsumsi, dan lainnya juga ikut menurun.