Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan Peta Jalan Urban Air Mobility (UAM) Gaya Korea Selatan pada rapat strategi pertumbuhan dan inovasi kedua yang berlangsung pada hari Kamis (04/06/20) ini.
Peta jalan itu menyatakan tugas dan langkah-langkah pelaksanaan untuk mengomersialisasikan taksi udara hingga tahun 2025.
Berdasarkan peta jalan tersebut, pemerintah Korea Selatan telah memulai pengembangan pesawat dan mengatur sistem serta peraturan terkait sambil memulai penetapan standar penerbangan taksi udara.
Pemerintah Korea Selatan memperkirakan pengemudi akan terus mengemudikan taksi udara selama 10 tahun setelah dikomersialisasikan, jika mempertimbangkan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi penerbangan otonom berbasis kecerdasan buatan.
Kementerian Pertanahan dan Transportasi Korea Selatan menyatakan, meskipun pengembangan teknologi Korea Selatan terkait UAM terlambat daripada negara maju, tapi pihaknya yang paling cepat dalam membuat peta jalan setingkat pemerintah untuk menyediakan sistem dan kebijakan.
Pemerintah Korea Selatan berencana menyediakan standar penerbangan gaya Korea Selatan hingga tahun 2024 dan memperbolehkan operasi dalam perkotaan setelah verifikasi yang cukup pada setiap tahap perkembangan sebelum dikomersialkan.
Pemerintah Korea Selatan akan mengoperasikan jalur uji coba yang menyambungkan Bandar Udara Internasional Incheon, Bandar Udara Internasional Gimpo, Stasiun Cheongryangri, dan COEX pada tahun 2024.
Selain itu, pemerintah Korea Selatan akan menyelesaikan pengembangan pesawat taksi udara berkapasitas satu penumpang hingga tahun 2023, dan kemudian mengembangkan pesawat untuk jarak jauh sepanjang 100-400 kilometer dan pesawat berkapasitas 2-8 penumpang.
UAM akan menjadi layanan transportasi inovatif yang memungkinkan jarak tempuh satu jam lewat mobil pribadi dipersingkat menjadi 20 menit. Tarifnya diperkirakan sebesar 110 ribu won untuk jarak 40 kilometer pada tahap awal komersialisasinya, namun ke depannya akan menjadi murah hingga 20 ribu won.
Untuk pelaksanaan UAM itu, pemerintah Korea Selatan akan membuat UAM Team Korea, sebuah kelompok kebijakan dan koalisi dari industri, perguruan tinggi, institut, dan pemerintah.