Senin (15/06/20) kemarin, Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (Stockholm International Peace Research Institute, SIPRI) menilai bahwa Korea Utara diperkirakan memiliki 30-40 hulu ledak nuklir menurut data pada bulan Januari lalu.
Menurut laporan tahunan SIPRI yang menilai kondisi keamanan, persenjataan, pelucutan senjata di dunia, pada laporan tahun 2020, jumlah hulu ledak nuklir Korea Utara bertambah 10 unit dibandingkan tahun lalu yang pada saat itu diperkirakan memiliki 20-30 unit hulu ledak nuklir.
Ditambahkan pula, Korea Utara tidak memberikan informasi terkait kemampuan nuklir mereka, sehingga jumlah hulu ledak Korea Utara tidak dapat dipastikan dan jumlah itu tidak termasuk dalam total hulu ledak di dunia.
SIPRI menyatakan bahwa Korea Utara tetap memprioritaskan program nuklir sebagai strategi utama dalam keamanan nasionalnya.
SIPRI juga mengkritik Korea Utara yang melakukan uji coba peluncuran rudal balistik jarak pendek pada tahun lalu meskipun ada penundaan peluncuran rudal balistik antar-benua dan uji coba nuklir.