Korea Utara secara tiba-tiba membongkar pengeras suara propaganda anti-Korea Selatan sesuai dengan keputusan pemimpinnya, Kim Jong-un untuk menunda aksi militernya terhadap Korea Selatan.
Dengan demikian, pengeras suara propaganda yang dipasang oleh militer Korea Utara di lereng gunung di kabupaten Kaepung-gun, Provinsi Hwanghae Utara menghilang hanya dalam waktu sehari setelah dipasang kembali.
Pemerintah Korea Selatan menerangkan bahwa sekitar 30 unit pengeras suara propaganda yang dipasang di sekitar Zona Demiliterisasi (Demilitarized Zone, DMZ) sejak hari Minggu (21/06/20) lalu telah dibongkar.
Menteri Pertahanan Korea Selatan, Jeong Kyeong-doo pada hari Rabu (24/06/20) mengatakan bahwa pemerintah Korea Selatan tetap akan memenuhi Deklarasi Panmunjeom dan Kesepakatan Militer Antar-Korea 19 September sehingga mendesak Korea Utara untuk membatalkan rencana aksi militernya.
Kemudian, Wakil Ketua Komite Sentral Partai Buruh Korea, Kim Yong-chol mengeluarkan wacana dan menekankan bahwa Kementerian Pertahanan Korea Selatan harus berhati-hati dalam melontarkan perkataan yang dapat mendatangkan krisis yang lebih serius, serta menyadari bahwa menahan diri adalah kunci untuk mengatasi krisis yang tengah dihadapi.
Kim juga menegaskan hubungan antar-Korea bergantung pada sikap dan tindakan Korea Selatan, ketika mengumumkan penghentian aksi militer terhadap Korea Selatan.
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan menyatakan pihaknya akan menganalisis latar belakang perubahan posisi Korea Utara yang mendadak, termasuk pengumuman penundaan aksi militer tersebut.