Solidaritas Keadilan dan Peringatan untuk Masalah Perbudakan Syahwat Militer Jepang pada hari Sabtu (04/07/20) memutuskan untuk menghentikan operasi sebuah tempat penampungan untuk para korban perbudakan syahwat oleh militer Jepang di masa perang yang dibuka pada tahun 2012 silam.
Kelompok itu mengatakan sulit untuk terus mengoperasikan tempat perlindungan tersebut karena saat ini tidak ada nenek korban perbudakan syahwat yang tinggal di tempat itu.
Dikatakan bahwa pihaknya tengah membahas waktu yang tepat untuk penghentian operasi tempat penampungan tersebut.
Pada bulan Juni lalu, kepala tempat penampungan itu ditemukan tewas setelah adanya penggeledahan tempat itu yang merupakan bagian dari penyelidikan terhadap tuduhan atas mantan ketua kelompok, yang sekarang menjabat sebagai anggota parlemen, Yoon Mi-hyang yang diduga menyalahgunakan dana sumbangan untuk para korban perbudakan syahwat.