Rakyat Korea Selatan diperkirakan akan hidup hingga 82,7 tahun, dua tahun lebih lama dibandingkan dengan rata-rata angka harapan hidup negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development, OECD) yang berada di angka 80,7 tahun.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan pada hari Rabu (22/07/20) merilis hasil analisis laporan OECD tahun 2018. Berdasarkan data dalam laporan tersebut, angka harapan hidup rakyat Korea Selatan 1,5 tahun lebih singkat daripada rakyat Jepang yang berada di angka 84,2 tahun dan tercatat yang tertinggi di antara angka harapan hidup negara anggota OECD.
Dari setiap 100.000 orang warga Korea Selatan, 160,1 orang meninggal dunia karena kanker, 142,1 orang karena penyakit peredaran darah, dan 11,3 orang karena demensia, dan seluruh angka tersebut berada di bawah angka rata-rata OECD.
Namun, kematian akibat penyakit pernapasan mencapai 79,8 orang per 100.000 orang, lebih tinggi dari angka rata-rata OECD yang mencapai 68,6 orang.
Tingkat kasus bunuh diri di Korea Selatan merupakan yang tertinggi kedua di antara negara anggota OECD dengan 23 orang per 100.000 orang.