Maskapai penerbangan berbiaya rendah (low-cost carrier, LCC) terbesar Korea Selatan, Jeju Air mengatakan pada hari Kamis (23/07/20) bahwa pihaknya akan membatalkan kesepakatan untuk mengambil alih maskapai LCC lainnya, Eastar Jet di tengah pandemi COVID-19.
 
Jeju Air mengumumkan keputusan tersebut dalam pengajuan peraturan, sembari mengatakan bahwa Eastar Jet gagal memenuhi tuntutan yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan pada hari Rabu (22/07/20).
 
Jeju Air menjelaskan bahwa meskipun upaya mediasi pemerintah dan kemauan untuk memberikan dukungan terus dilakukan secara aktif, ketidakpastian di sekitar langkah pengambilalihan itu terlalu besar untuk mendorong kesepakatan di tengah keadaan tersebut.
 
Yang dimaksud juga mengutip kekhawatiran tentang kemungkinan kerugian yang dapat ditimbulkan kepada para pemegang saham dan pihak lain yang terkait.
 
Pada bulan Maret lalu, Jeju Air setuju untuk membeli Eastar Jet sebesar 54,5 miliar won, dalam kesepakatan dengan Eastar Holdings. Namun kedua pihak hanya membuat sedikit kemajuan dalam pembicaraan mengenai pembayaran utang di tengah kerugian yang ditimbulkan akibat pandemi COVID-19.
 
Easter Jet kemungkinan besar tidak dapat pulih secara mandiri jika merger dan akuisisi dengan Jeju Air dihentikan, sehingga industri penerbangan memperkirakan kemungkinan besar likuidasi daripada revitalisasi perusahaan jika administrasi pengadilan dilaksanakan.