Merger dan akuisisi maskapai penerbangan Korea Selatan, Asiana Airlines tengah berada di jalan buntu.
Akuisisi Asiana Airlines oleh konsorsium Hyundai Development Company (HDC) tengah berjalan seperti kasus Eastar Jet.
HDC telah melakukan negosiasi akuisisi pada November lalu, tetapi belum ada kabar tentang peresmian akuisisi tersebut selama lebih dari tujuh bulan terakhir.
COVID-19 mengakibatkan kerugian yang sangat besar pada industri penerbangan, tidak terkecuali Asiana Airlines yang hampir menghentikan seluruh penerbangannya.
Pengelolaan Asiana Airlines semakin sulit karena berkurangnya jumlah penumpangnya dan utang meningkat dengan tajam, sebanyak 6.280 persen hingga akhir bulan Maret.
HDC berpendapat bahwa pihaknya tidak dapat mempercayai akuntasi Asiana Airlines dan meminta negosiasi ulang untuk syarat akuisisi.
HDC menyatakan pihaknya masih berniat untuk mengakuisisi Asiana Airlines, tetapi pihak lain memandang HDC mungkin akan membatalkan akuisisi jika tidak ada perubahan yang drastis.
Jika negosiasi akuisisi tidak berjalan dengan lancar, Asiana Airlines kemungkinan besar akan mengikuti proses penjualan terpisah oleh kelompok kreditornya.
Namun, tidak akan mudah menemukan perusahaan yang dapat mengakuisisi maskapai penerbangan terbesar kedua di Korea Selatan ini karena sebagian besar perusahaan sedang berada dalam kesulitan keuangan akibat pandemi COVID-19.