Pembatasan impor terhadap produk Korea Selatan mencatat rekor terbanyak dalam sejarah dengan mencapai 226 kasus pada paruh pertama 2020.
Diperkirakan bahwa pada paruh kedua tahun ini pun, jumlah kasus pembatasan tersebut akan terus meningkat karena banyak negara yang tetap melanjutkan proteksionisme dan tembok perdagangan antar negara tidak akan membaik akibat pandemi COVID-19. 

Berdasarkan laporan tentang prospek pembatasan impor produk Korea Selatan 2020 yang dirilis oleh Badan Promosi Perdagangan Investasi Korea (Korea Trade Promotion Corporation, KOTRA), pembatasan impor terhadap produk Korea Selatan pada paruh pertama tahun ini mencapai 226 kasus dari 28 negara. 

Pembatasan impor merujuk pada kasus bea masuk anti-dumping, kasus bea masuk anti-subsidi, dan langkah pembatasan impor secara darurat (safeguard). 

Jumlah pembatasan produk Korea Selatan tersebut tampaknya terus meningkat dari yang sebelumnya sebanyak 117 kasus pada tahun 2011 menjadi 210 kasus pada tahun 2019. 

Berdasarkan kategori barang, besi baja dan logam (108 kasus) dan kimia (54 kasus) menyumbang lebih dari 70 persen dari total kasus pembatasan impor tersebut.