Sebuah hasil analisis terbaru menunjukkan bahwa sepuluh ekonomi negara maju dengan pertumbuhan tinggi, seperti Korea Selatan dan Singapura akan tumbuh rata-rata 1,76 persen per tahunnya selama 6 tahun ke depan dalam periode tahun 2019-2024.
Korea Center for International Finance (KCIF) pada hari Rabu (12/08/20) mengumumkan hasil analisis dari prospek Citibank dan Capital Economics (CE), bahwa pihaknya merevisi proyeksi rata-rata pertumbuhan tahunan dalam periode tersebut, turun 0,7 persen poin dari yang sebelumnya sebesar 2,63 persen.
Capital Economics (CE) memperkirakan investasi riil di AS untuk tahun ini akan turun 10 persen dibandingkan tahun lalu, diiringi dengan investasi di Inggris dan Eropa yang juga ikut menyusut hingga 25 persen, seiring dengan penyusutan investasi yang semakin memprihatinkan akibat ketidakpastian sengketa antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta pandemi COVID-19.
Lembaga-lembaga keuangan tersebut memperkirakan rata-rata rasio pertumbuhan tahunan untuk 10 negara yang bertumbuh pesat akan mencapai 1,76 persen, termasuk Korea Selatan dan Hong Kong.
Sebanyak 65 negara berkembang dengan pertumbuhan tinggi seperti China dan India diharapkan akan membuat pertumbuhan tahunan sebesar 3,47 persen, sementara 24 negara maju dengan pertumbuhan rendah, seperti AS dan Inggris akan diprediksi tumbuh sebesar 1,07 persen.