Kementerian Kesetaraan Jender dan Keluarga Korea Selatan pada hari Jumat (14/08/20), menggelar upacara Hari Peringatan bagi Korban Perbudakan Syahwat Masa Perang Jepang dengan tema, "Ingatan untuk Masa Depan" di Office of National Cemetery for Overseas Koreans di Cheonan, Provinsi Chungcheong Selatan
Tanggal 14 Agustus yang menjadi Hari Peringatan Korban Perbudakan Syahwat Perang Jepang adalah hari almarhumah Kim Hak-sun menyampaikan pengakuannya sebagai salah seorang korban perbudakan syahwat pada tahun 1991.
Pemerintah Korea Selatan mengadakan upacara peringatan itu sejak tahun 2018 lalu dan acara tahun ini merupakan yang ketiga.
Kementerian tersebut menerangkan bahwa tema upacara peringatan untuk tahun ini merupakan satu pertanyaan bagaimana cara mengingat isu korban perbudakan syahwat di masa depan yang damai tanpa perang, aman, dan seimbang, sekaligus menjadi sebuah sumpah untuk menciptakan perubahan baru demi menegakkan keadilan sejarah.
Sejalan dengan upacara peringatan itu, pemerintah Korea Selatan resmi membuka sebuah tempat penyimpan data digital tentang korban perbudakan syahwat, Archive 814 pada hari Jumat ini.
Archive 814 menyimpan 526 data digital terkait korban perbudakan syahwat, yang terdiri dari 171 surat pemerintah Jepang, 18 data pengadilan, 17 data terkait gerakan korban perbudakan syahwat, dan sebagainya.