Seiring dengan merebaknya COVID-19 di wilayah metropolitan Seoul, pemerintah Korea Selatan mengoperasikan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 mulai hari Senin (17/08/20).
 
Gugus tugas dibawah pemerintah tersebut dibentuk untuk mempercepat analisis jalur penularan dan surveilans epidemiologi, serta menanggapi pelanggaran protokol pencegahan COVID-19.
 
Selain itu, pemerintah Korea Selatan juga akan mengoperasikan tim bantuan darurat di setiap kota dan provinsi yang terdiri dari 190 orang di 38 tim, karena jumlah pemeriksaan COVID-19 diperkirakan akan meningkat ke depannya.
 
Adapun, pemerintah Korea Selatan telah menerapkan sistem penanganan gabungan untuk menjamin tempat tidur di rumah sakit di wilayah metropolitan Seoul mulai hari Minggu (16/08/20) kemarin demi menghadapi lonjakan jumlah pasien COVID-19. 
 
Dalam sebuah pertemuan pemerintah pada hari Senin (17/08/20), Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun telah meminta bantuan staf medis di tingkat swasta karena ada kemungkinan terjadinya kekurangan tempat tidur rumah sakit jika jumlah kasus yang dikonfirmasi terus berlanjut seperti saat ini.
 
Chung juga menyerukan fasilitas-fasilitas yang dinilai berisiko tinggi dan fasilitas multi guna untuk ikut melakukan upaya pencegahan COVID-19, di tengah berlanjutnya penularan di gereja, kedai kopi, perusahaan multi-level marketing (MLM), dan berbagai fasilitas hiburan lainnya.
 
Sebelumnya, pemerintah Korea Selatan telah meningkatkan level jaga jarak sosial ke Level 2 mulai hari Minggu kemarin untuk ibu kota Seoul dan Provinsi Gyeonggido.