Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Centers for Disease Control and Prevention, KCDC) melaporkan hingga Selasa (18/07/20) dini hari, terdapat tambahan 246 kasus COVID-19 di Korea Selatan, sehingga total kumulatif pasien menjadi 15.761 orang.
Sebanyak 235 kasus merupakan penularan di dalam negeri, sementara 11 lainnya berasal dari luar negeri.
Jumlah korban jiwa naik satu menjadi total 306 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang terkait dengan klaster Gereja Sarang Jeil di distrik Seongbuk-gu, Seoul hingga Selasa dini hari mencapai 383 orang. Rasio positif pemeriksaan COVID-19 untuk umat gereja tersebut cukup tinggi, yakni sebesar 15 persen, sehingga penting untuk segera melakukan pemeriksaan dan mengarantina pasien.
Di antara empat ribu orang umat gereja tersebut, pemerintah Korea Selatan telah mengarantina 3.200 orang dan telah melakukan pemeriksaan COVID-19 terhadap 2.500 orang. Namun, 800 orang lainnya masih belum dapat dihubungi.
Selain itu, pemerintah meminta kepada masyarakat yang telah menghadiri demonstrasi di Alun-alun Gwanghwamun pada tanggal 15 Agustus lalu untuk segera melakukan pemeriksaan COVID-19.
Akibat peningkatan pasien COVID-19 di wilayah metropolitan Seoul, kini diketahui hanya tersisa 85 kamar untuk pasien yang parah.
Pemerintah menjelaskan bahwa pihaknya akan menyediakan tempat tidur di rumah sakit sesuai dengan parahnya gejala pasien.