Badan Intelijen Nasional (National Intelligence Service, NIS) Korea Selatan pada hari Kamis (20/08/20) menyatakan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un memberikan mandat kepada adik perempuannya, Kim Yo-jong dan beberapa tangan kanannya dalam hal urusan administrasi negaranya.
Dalam laporan tugas di komite intelijen parlemen pada hari Kamis, NIS menyatakan bahwa pembagian kekuasaan Kim Jong-un tersebut dilakukan untuk meringankan ketegangan dalam memerintah negara dan menghindari tanggung jawab jika kebijakannya berakhir dengan kegagalan.
NIS menambahkan bahwa Kim Jong-un tetap mempunyai kekuasaan mutlak, tapi tampaknya menyerahkan kekuasaannya sedikit demi sedikit. Menurut NIS, hal itu tidak berarti Kim Jong-un telah menetapkan penerusnya atau aturan untuk penerusnya.
NIS menambahkan, pembagian kekuasaan Kim dilakukan hanya untuk Kim Yo-jong saja. Meskipun kekuasaan yang diterima Kim Yo-jong paling banyak, tetapi Wakil Ketua Komite Sentral Politbiro Partai Buruh Korea, Park Pong-ju dan Perdana Menteri Korea Utara, Kim Tok-hun juga ikut menangani bidang perekonomian.