Para dokter di Korea Selatan melakukan aksi mogok kerja ketiga pada hari Jumat (21/08/20) untuk memprotes kebijakan pemerintah yang hendak meningkatkan kuota mahasiswa kedokteran.

Mogok kerja itu dilakukan secara berurutan, dimulai dengan dokter internship dan residen tahun keempat mulai Jumat pagi ini, residen tahun ketiga mulai Sabtu (22/08/20) besok, dan residen tahun pertama dan kedua mulai hari Minggu (23/08/20).

Para dokter mengklaim bahwa kebijakan pemerintah tersebut membuat rumah sakit besar lebih berkumpul di wilayah ibu kota.

Sementara itu, Ikatan Dokter Korea (Korean Medical Association, KMA) akan memimpin demonstrasi nasional kedua selama tiga hari mulai tanggal 26 Agustus mendatang, yang tidak hanya melibatkan dokter di rumah sakit besar, melainkan juga dokter klinik pribadi.

Meskipun KMA dan pemerintah Korea Selatan telah menggelar pertemuan terkait isu tersebut, tetapi keduanya tidak berhasil mencapai kesepakatan.

Sehubungan dengan aksi mogok kerja tersebut, sejumlah rumah sakit besar telah mengatur jadwal pengobatan dan operasi pasiennya, tetapi ke depannya dikhawatirkan akan ada dampak jika kondisi ini berkepanjangan.

Aksi mogok kerja dokter itu dikhawatirkan dapat memperburuk perkembangan situasi COVID-19 di Korea Selatan akhir-akhir ini yang semakin memprihatinkan.