Sejak hari Jumat (21/08/20), para dokter internship dan dokter residen Korea Selatan melakukan aksi mogok kerja untuk menentang reformasi tenaga medis dari pemerintah, termasuk rencana untuk meningkatkan kuota masuk mahasiswa kedokteran demi mengatasi kekurangan dokter di Korea Selatan.
Aksi mogok kerja itu telah dilakukan secara berurutan mulai hari Jumat lalu, dimulai dengan dokter internship dan residen tahun keempat, residen tahun ketiga pada hari Sabtu (22/08/20), dan residen tahun pertama dan kedua pada hari Minggu (23/08/20) kemarin.
Dengan demikian, dokter intership dan residen Korea Selatan semuanya telah melakukan aksi mogok kerja pada hari Senin (24/08/20) ini.
Di tengah aksi mogok kerja nasional oleh para dokter tersebut, Ikatan Dokter Korea (Korean Medical Association, KMA) sebelumnya telah setuju untuk secara aktif tetap ambil bagian dalam layanan medis untuk menangani penularan COVID-19.
Kesepakatan itu muncul menyusul pertemuan darurat pada hari Minggu malam antara KMA dan pihak pemerintah Korea Selatan. Komunitas medis, termasuk KMA juga setuju untuk memulai diskusi yang tulus dengan pemerintah mengenai isu tersebut.
Namun, KMA menambahkan bahwa kesepakatan tersebut tidak berarti para dokter akan menghentikan aksi mogok kerja mereka atau kembali bekerja sepenuhnya.