Ikatan Dokter Korea (Korean Medical Association, KMA) menyatakan pihaknya mengecam pemerintah Korea Selatan dengan sangat keras, yang menuntut sepuluh orang dokter magang dan residen yang tidak mematuhi perintah pemerintah untuk menghentikan aksi mogok kerja.
Ketua KMA, Choi Dae-zip menggelar jumpa pers di depan gedung kepolisian Seoul pada Jumat (28/08/20) pagi dan mengkritik pemerintah, lalu menyatakan pihaknya akan membicarakan aksi mogok kerja massal tanpa batas waktu.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan telah memperluas perintahnya ke seluruh negeri dan menuntut 10 orang dokter magang dan residen yang melanggar perintah tersebut ke kepolisian.
KMA mengkritik bahwa tuntutan pemerintah itu akan menyulitkan para dokter magang dan residen untuk kembali ke rumah sakit.
Choi telah meminta untuk bertemu dengan Direktur Jenderal Kepolisian Seoul namun permintaannya tidak diterima.
Sementara itu, KMA menggelar rapat pada Jumat malam dan akan memutuskan apakah akan terus melakukan aksi mogok kerja yang ketiga tanpa batas atau tidak.