Rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada kuartal kedua tahun ini mengalami penurunan dibandingkan kuartal pertama lalu.
Bank Sentral Korea (BOK) mengumumkan pada hari Selasa (01/09/20) bahwa rasio pertumbuhan PDB rill Korea Selatan pada kuartal kedua tahun ini tercatat sebesar -3,2 persen.
Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan minus selama dua bulan berturut-turut sejak kuartal pertama yang tercatat sebesar -1,3 persen dan merupakan angka terendah dalam 11 tahun 6 bulan, sejak kuartal keempat tahun 2008 yang pada saat itu tercatat -3,3 persen.
Hal tersebut dipengaruhi oleh kemerosotan ekspor akibat COVID-19, khususnya ekspor di bidang otomotif dan telepon pintar. Ekspor di bidang investasi fasilitas dan konstruksi masing-masing mengalami penurunan 0,5 persen dan 1,5 persen.
Namun, konsumsi swasta meningkat 1,5 persen berkat pemberian bantuan keuangan bencana darurat oleh pemerintah, penurunan pajak konsumsi pribadi, dan sebagainya.
Pendapatan Domestik Bruto (Gross Domestic Income, GDI) juga mengalami pertumbuhan minus, namun selisih penurunannya lebih sedikit di angka -2,2 persen daripada rasio pertumbuhan PDB rill yang mencatat -3,1 persen.