Hari Selasa (01/09/20) ini merupakan hari ke-12 aksi mogok kerja oleh para dokter magang dan residen Korea Selatan. Para mahasiswa kedokteran, dokter magang dan residen, serta dokter fellow di seluruh daerah di Korea Selatan meluncurkan Komite Darurat Dokter Muda.
Komite tersebut menuntut pembatalan empat kebijakan medis pemerintah, termasuk peningkatan kuota mahasiswa kedokteran dan pendirian sekolah kedokteran publik. Ditambahkan bahwa Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in harus memerhatikan pandangan dari para dokter magang dan residen.
Sementara itu, para profesor rumah sakit di Seoul juga memprotes dengan keras dan menuntut pembahasan kembali kebijakan tersebut. Para profesor kedokteran di kota Daegu juga mengancam akan melakukan aksi mogok kerja apabila hukuman diberikan kepada para dokter magang dan residen.
Pemerintah menyatakan bahwa pendirian sekolah kedokteran publik dapat dilaksanakan setelah UU terkait dibuat dan dibutuhkan pembahasan di parlemen.
Selain itu, pemerintah juga menyerukan para dokter magang dan residen untuk mengeluarkan pernyataan yang lebih saksama terkait seruan untuk pembatalan tiga kebijakan tersebut.
Sementara itu, uji kompetensi dokter nasional di Korea Selatan telah ditunda selama seminggu hingga tanggal 8 September mendatang.