Jumlah kasus harian COVID-19 di Korea Selatan tetap di bawah angka 200 kasus untuk dua hari berturut-turut.
 
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Centers for Disease Control and Prevention, KCDC) mengatakan bahwa 198 kasus COVID-19 dikonfirmasi hingga Jumat (04/09/20) dini hari, sehingga total kumulatif pasien menjadi 20.842 orang.
 
Jumlah kasus harian sempat melonjak lebih dari 400 kasus pada tanggal 27 Agustus lalu kemudian turun ke kisaran 300 kasus dalam dua hari berikutnya dan kemudian turun ke kisaran 200 kasus dalam empat hari berikutnya.
 
Dari antara kasus baru tersebut, 189 kasus merupakan infeksi lokal sedangkan sembilan lainnya berasal dari luar negeri.
 
Dari antara kasus infeksi lokal, 128 kasus berasal dari wilayah metropolitan Seoul, termasuk 68 kasus di ibu kota Seoul dan 55 kasus di Provinsi Gyeonggido.
 
Hingga Kamis (03/09/20) siang, klaster Gereja Sarang Jeil di Seoul meningkat 22 orang menjadi total 1.139 orang.
 
Dua puluh satu kasus dikonfirmasi berhubungan dengan unjuk rasa anti-pemerintah di Alun-alun Gwanghwamun Seoul pada tanggal 15 Agustus lalu, sehingga total klaster itu menjadi 462 orang.
 
Otoritas tetap menekankan untuk waspada karena persentase kasus yang sumber infeksinya masih belum diketahui telah melampaui 24 persen dan jumlah pasien COVID-19 dalam kondisi parah atau kritis terus meningkat.
 
Hingga Jumat siang, ada 157 pasien COVID-19 yang berada dalam kondisi parah atau kritis di Korea Selatan dan angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak COVID-19 dikonfirmasi di Korea Selatan pada awal Januari.
 
Sementara itu, korban jiwa bertambah dua orang sehingga kini menjadi total 331 orang.