Pemerintah Korea Selatan telah mendesak masyarakat untuk menghindari kunjungan ke kampung halaman mereka dan pertemuan anggota keluarga selama liburan hari raya
Chuseok karena masih ada kekhawatiran terkait penyebaran COVID-19.
Penularan lokal terus berlanjut dan jumlah pasien yang kondisinya parah menyentuh rekor baru dengan mencapai 163 orang hingga Senin (07/09/20) pagi, sehingga masalah kekurangan kasur di rumah sakit untuk pasien kritis COVID-19 juga semakin menjadi serius.
Di tengah situasi tersebut, pemerintah Korea Selatan menyatakan akan sulit untuk sepenuhnya mengendalikan tren penularan COVID-19 akhir-akhir ini hingga masa liburan
Chuseok yang akan jatuh pada tanggal 30 September - 4 Oktober.
Pihak berwenang menekankan untuk lebih meningkatkan upaya pencegahan COVID-19 selama liburan
Chuseok, dengan mencatat bahwa kasus harian pernah meningkat tajam setelah liburan pada bulan Mei dan Agustus.
Pemerintah menyerukan masyarakat untuk menghindari kunjungan ke pemakaman leluhur dan sebagai gantinya merekomendasikan ritual itu agar dilaksanakan secara daring.
Namun, pemerintah Korea Selatan mengatakan tidak mempertimbangkan tindakan untuk secara paksa membatasi hak warga negaranya untuk bergerak selama masa liburan
Chuseok.
Sementara itu, pemerintah meminta penjualan tiket untuk kereta api dibatasi maksimal 50 persen dengan hanya memperbolehkan penjualan tiket untuk kursi dekat jendela untuk menjaga jarak antar penumpang.
Apabila mengunjungi kampung halaman, mereka diharuskan mematuhi aturan pencegahan penyebaran COVID-19, termasuk menggunakan masker dalam pertemuan dengan sanak saudara dan meminimalkan waktu mereka menginap di kampung halaman.