Asosiasi Dokter Magang dan Residen Korea Selatan (Korean Intern Resident Association, KIRA) yang melaksanakan mogok kerja untuk memprotes kebijakan pemerintah mulai kembali bekerja pada hari Selasa (08/09/20) ini. 

Komite darurat asosiasi tersebut telah mengeluarkan pernyataan resmi mereka lewat jumpa pers daring. Namun masih ada protes dari sejumlah dokter mengenai penghentian mogok kerja dan para staf komite darurat tersebut juga mengundurkan diri dari jabatannya. Akibatnya, perkembangan situasi masih harus dicermati. 

Rasio kehadiran untuk uji kompetensi dokter nasional Korea Selatan pada tahun ini hanya mencapai 14 persen karena mahasiswa kedokteran tetap menolak ujian tersebut dengan mengklaim bahwa pemerintah harus sepenuhnya membatalkan kebijakan yang hendak meningkatkan kuota mahasiswa kedokteran. 

Pemerintah yang sudah dua kali memperpanjang waktu pendaftaran ujian tersebut, namun tetap melaksanakan ujian pada hari Selasa ini karena pendaftaran tambahan untuk ujian sebenarnya tidak sesuai dengan prinsip dan hukum yang ada, serta dinilai tidak adil dengan uji kompetensi nasional lainnya. 

KIRA menyatakan apabila tidak ada langkah lanjutan dari pemerintah terkait aksi penolakan ujian tersebut, pihaknya tidak akan melanjutkan kesepakatan dengan pemerintah. 

Pada tanggal 4 September lalu, KIRA dan pemerintah telah sepakat untuk mempertimbangkan kembali kebijakan peningkatan kuota mahasiswa kedokteran dari awal, namun konflik tersebut tampaknya semakin memanas akibat aksi penolakan para mahasiswa kedokteran untuk hadir dalam ujian tersebut.