Jumlah kasus harian COVID-19 di Korea Selatan tercatat di kisaran seratus kasus selama sembilan hari berturut-turut.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Centers for Disease Control and Prevention, KCDC) mengatakan bahwa tambahan 176 kasus dikonfirmasi hingga Jumat (11/09/20) dini hari, sehingga total kumulatif pasien menjadi 21.919 orang.
Dari antara kasus terbaru, 161 adalah infeksi lokal sementara 15 lainnya berasal dari luar negeri.
Penyebaran yang drastis dapat dicegah berkat aturan jaga jarak sosial yang diperketat, tetapi tambahan kasus tidak kunjung turun dari kisaran ratusan.
Otoritas pencegahan penyakit Korea Selatan berpendapat aksi demonstrasi pada Hari Kemerdekaan Korea bulan Agustus lalu cukup memengaruhi penyebaran kembali COVID-19 di Korea Selatan. Oleh sebab itu, pihaknya berencana membubarkan demonstrasi massal yang direncanakan pada Hari Kelahiran Bangsa Korea pada tanggal 3 Oktober mendatang.
Kepolisian Seoul telah melarang 78 demonstrasi yang hendak dilakukan oleh lebih dari 10 orang di Seoul.
Sementara itu, otoritas pencegahan penyakit tengah mengkhawatirkan berakhirnya aturan jaga jarak sosial Level 2,5 di wilayah metropolitan Seoul menjelang akhir pekan ini.
Jika dilongarkan, kemungkinan besar COVID-19 akan kembali menyebar sehingga pihaknya akan menetapkan arah protokol pencegahan penyakitnya setelah meninjau dalam satu atau dua hari ke depan.
Terkait liburan hari raya
Chuseok yang dimulai pada tanggal 30 September, otoritas meminta masyarakat untuk tidak mudik ke kampung halaman mereka demi kesehatan sanak saudara mereka yang lanjut usia.