Kejaksaan yang telah menyelidiki berbagai dugaan terkait kelompok Solidaritas Keadilan dan Peringatan untuk Masalah Perbudakan Syahwat Militer Jepang dan Dewan Korea untuk Wanita Korban Perbudakan Syahwat Militer Jepang, mendakwa anggota dari Partai Demokrat Korea, Yoon Mi-hyang tanpa tahanan.
Kejaksaan Distrik Seoul Barat menyatakan pada hari Senin (14/09/20) bahwa pihaknya mendakwa Yoon tanpa tahanan dengan enam jenis tuduhan, termasuk penipuan, penggelapan, pelanggaran hukum, dan sebagainya.
Menurut kejaksaan, Yoon menerima dana dukungan senilai 60 juta won secara ilegal pada tahun 2014-2020, bersama dua orang pegawai dari kelompok tersebut dan juga mengambil dana subsidi sebesar 300 juta won secara ilegal dari dana proyek yang dilaksanakan bersama kota Seoul dan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan.
Yoon juga dituduh menyalahgunakan dana donasi tersebut untuk kepentingan pribadi yang jumlahnya diperkirakan mencapai 100 juta won.
Selain itu, dia melanggar UU Donasi Dana dan Produk karena dia tidak melaporkan dana donasi senilai 4,3 miliar won.
Mengenai jual beli bangunan bernama "Healing Center" di kota Anseong, Provinsi Gyeonggido, kejaksaan menilai bahwa Yoon membeli bangunan itu dengan harga yang lebih mahal, namun tidak ada dugaan atas penjualan bangunan dengan harga murah atau pembangunan tambahan secara ilegal.
Sementara itu, Yoon menyatakan bahwa dia menerima subsidi yang sesuai dengan persyaratan dan tidak pernah menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Dia berjanji akan membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah dalam peradilan selanjutnya.