Pemerintah Korea Selatan menggelar rapat keuangan ekonomi makro di kantor pusat Korea Development Bank di Seoul pada hari Kamis (05/11/20) untuk membahas tren pasar keuangan dalam dan luar negeri, serta langkah penanggulangan ke depannya berdasarkan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Wakil Pertama Menteri Strategi dan Keuangan Korea Selatan, Kim Yong-bum menilai bahwa pasar keuangan global mengalami fluktuasi sesuai dengan hasil
swing state utama, tetapi kondisi bursa efek negara-negara utama relatif stabil dibandingkan pemilihan presiden AS sebelumnya.
Ia menambahkan ada perkiraan bahwa perubahan pasar keuangan global akan berlanjut untuk sementara waktu jika peresmian presiden AS tertunda dengan alasan permintaan perhitungan ulang suara, tuntutan untuk menolak hasil pemilihan, dan lainnya.
Kim juga menyampaikan bahwa calon presiden AS tampaknya akan mempertahankan tren ekonomi makro yang longgar dan mengupayakan pemulihan ekonomi untuk mengatasi kerugian ekonomi akibat pandemi COVID-19 sehingga diperlukan penanganan yang tenang dan teliti.
Sementara itu, meskipun calon presiden dari Partai Demokrat AS, Joe Biden hampir mendekati kemenangan, diperkirakan perubahan pasar keuangan akan berlangsung untuk sementara waktu karena ketidakpastian hasil dari pemilihan presiden AS.
Di tengah suasana tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik dan pulih ke level 2.400-an poin pada Kamis ini.
KOSPI naik 56,47 poin atau 2,40 persen dan mengakhiri sesi perdagangan di level 2.413,79 poin. KOSPI untuk pertama kalinya pulih ke level 2.400-an poin dalam 20 hari terakhir.
Sementara indeks saham teknologi KOSDAQ juga ikut naik 17,83 poin atau 2,16 persen, ditutup di level 844,80 poin.
Di pasar valuta asing, nilai tukar mata uang won Korea terhadap dolar Amerika turun 9,5 won dan ditutup di angka 1.128,2 won.