Harga saham dunia termasuk Amerika Serikat (AS) telah naik meskipun ketidakpastian dari hasil pemilihan presiden AS tetap berkelanjutan.
Indeks saham teknologi KOSDAQ telah naik hampir 4 persen. Sementara Bursa Efek Hong Kong (HKEX) naik 3 persen dan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 2 persen.
Kenaikan harga saham tersebut berkat munculnya harapan Kongres AS akan segera meloloskan stimulus ekonomi karena pemilihan presidennya hampir berakhir.
Selain itu, diprediksi bahwa hubungan antara AS dan China yang terus goyah akibat pernyataan Presiden AS, Donald Trump selama ini akan menjadi stabil.
Namun, kondisinya masih belum pasti karena Trump menggugat hasil pemilihan presiden.
Perkembangan kondisi COVID-19 juga menjadi kendala dalam pasar saham global ke depannya.