Korea Selatan muncul sebagai pangkalan produksi obat-obatan utama di tengah upaya seluruh dunia untuk mempercepat pengembangan vaksin dan obat COVID-19.
Hal itu dikarenakan perusahaan farmasi dan biologi Korea Selatan dinilai memiliki kemampuan dan fasilitas untuk menghasilkan obat-obatan bermutu dengan cepat di tengah pandemi COVID-19.
Menurut sumber di bidang farmasi pada hari Rabu (18/11/20), perusahaan Samsung Biologics telah melakukan kontrak produksi obat antibodi COVID-19 dengan dua perusahaan farmasi global dalam tahun ini.
Samsung Biologics telah mengirimkan sebagian produk yang dihasilkannya kepada perusahaan GlaxoSmithKline dan Eli Lilly.
Selain Samsung Biologics, perusahaan SK Bioscience juga menlakukan kontrak produksi vaksin COVID-19 dengan perusahaan AstraZeneca dan Novavax pada pertengahan tahun ini.
SK Bioscience juga meningkatkan kapasitas produksi tahunannya sebanyak tiga kali lipat menjadi 500 juta dosis untuk menghasilkan vaksin COVID-19.
Sementara itu, GC Pharma dan Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) telah sepakat untuk memproduksi vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi global.
Meskipun belum ditentukan jumlah produksinya, namun CEPI telah mengonfirmasi bahwa GC Pharma berencana menghasilkan 500 juta dosis dari Maret 2021-Mei 2022.
Korea Pharmaceutical and Bio-Pharma Manufacturers Association (KPBMA) menyatakan perusahaan farmasi Korea Selatan telah memiliki potensi dan daya saing di Asia dan hal itu berkat meningkatnya kepercayaan dan kesadaran akan industri bioteknologi Korea Selatan.