Sebuah data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari separuh rumah tangga di Korea Selatan yang termasuk dalam golongan berpendapatan rendah mengalami defisit pada kuartal ketiga 2020 karena gelombang kedua kasus COVID-19.
Menurut data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Statistik Nasional Korea Selatan pada hari Minggu (22/11/20), 50,9 persen dari 20 persen rumah tangga berpenghasilan terendah menghabiskan lebih banyak daripada pendapatan yang mereka peroleh selama periode Juli-September.
Ini merupakan kali pertama rasio tersebut melebihi 50 persen pada kuartal ketiga sejak tahun 2013.
Sebanyak 20 persen rumah tangga berpenghasilan terendah memperoleh sekitar 1,6 juta won sebulan selama periode tersebut, sedangkan pengeluaran mereka diketahui melebihi 1,8 juta won sebulan.
Pendapatan yang diperoleh dan omset bisnis dari 20 persen golongan berpenghasilan terbawah turun lebih dari sepuluh persen karena berkurangnya konsumsi setelah gelombang kedua COVID-19 dan hujan lebat yang panjang pada bulan Agustus lalu.