Jumlah utang rumah tangga Korea Selatan mencapai titik tertinggi yaitu 1,682 kuadriliun won dan jumlahnya pada kuartal ketiga tahun ini meningkat sebanyak 44,9 triliun won.
Menurut data statistik dari Bank Sentral Korea (BOK) pada hari Selasa (24/11/20), jumlah uang yang dipinjam oleh rumah tangga mencapai 1,682 kuadriliun won.
Jumlah tersebut meliputi pinjaman uang dari bank, perusahaan asuransi, badan keuangan publik, serta jumlah penggunaan kartu kredit yang belum dibayar.
Seorang pejabat BOK mengatakan bahwa aksi jual beli rumah dan transaksi sewa tahunan yang disebut "jeonse" pada kuartal ketiga meningkat dibandingkan kuartal kedua karena meningkatnya pinjaman untuk pembelian rumah, saham, dan kebutuhan sehari-hari akibat COVID-19.
Kecepatan peningkatan utang rumah tangga akhir-akhir ini meningkat karena transaksi saham dan perumahan berlangsung secara aktif walaupun ada regulasi pinjaman uang oleh pemerintah. Oleh karena itu, kecenderungan akhir-akhir ini tetap perlu diawasi.