Pemerintah Korea Selatan akan melakukan pemeriksaan COVID-19 yang intensif di sekitar 150 lokasi yang ramai kaum muda di wilayah metropolitan Seoul selama tiga minggu untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Ketua Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency, KDCA), Jeong Eun-kyeong dalam rapat darurat untuk pemeriksaan kondisi pencegahan COVID-19 di wilayah metropolitan Seoul yang dipimpin oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pada hari Rabu (09/12/20) melaporkan rencana untuk pemeriksaan dan pelacakan kontak yang lebih aktif di wilayah metropolitan Seoul.
Ketua KDCA mengatakan bahwa siapa saja dapat menerima tes COVID-19 anonim hanya dengan memberikan nomor telepon genggam sehingga dapat mengatasi beberapa orang yang ragu untuk melakukan pemeriksaan.
KDCA juga akan menyediakan beberapa pilihan tes COVID-19 dengan mempertimbangkan kenyamanan, kecepatan, dan ketepatan tes.
Ada tiga jenis tes COVID-19 selain
real-time reverse polymerase chain reaction (RT-PCR), yakni tes molekuler isotermal dan
rapid antigen test (RAT).
Tes RT-PCR dilakukan dengan cara mengambil sampel dengan swab lubang hidung atau tenggorokan, sementara tes molekuler isotermal dilakukan dengan sampel dahak. Sementara
rapid test menggunakan darah.
Keunggulan tes RT-PCR adalah tingkat akurasinya sementara keunggulan dari tes molekuler isotermal adalah kenyamanan, dan keunggulan dari
rapid test adalah kecepatan.
Dalam rapat tersebut, Presiden Moon meminta setiap pemerintah daerah untuk aktif melakukan pemeriksaan dengan berbagai jenis tes COVID-19 agar protokol pencegahan penyakit dapat berhasil.