Pemerintah Korea Selatan memprediksi rasio pertumbuhan ekonominya mencapai 3,2 persen pada tahun depan dan mengemukakan langkah-langkah untuk mengaktifkan kegiatan konsumsi.
Pemerintah mengumumkan arah kebijakan ekonomi tahun depan bersama prediksi pertumbuhan ekonomi tersebut dalam rapat konsutasi ekonomi rakyat yang dipimpin oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pada hari Kamis (17/12/20).
Menurut prediksi pemerintah, ekspor akan meningkat sampai 8,6 persen pada tahun depan dari -6,2 persen pada tahun ini dan surplus neraca transaksi berjalan mencapai 63 miliar won.
Konsumsi swasta diperkirakan meningkat sebanyak 3,1 persen, tetapi pemulihan konsumsi tatap muka akan lambat.
Oleh karena itu, pemerintah menyediakan insentif untuk mengaktifkan konsumsi. Sebagai contoh, jika jumlah penggunaan kartu kredit tahun depan meningkat dibandingkan tahun ini, pemerintah akan memberikan tambahan potongan dan penurunan 30 persen pajak konsumsi pribadi untuk mobil diperpanjang enam bulan hingga Juni 2021.
Jumlah pekerja baru akan meningkat sebanyak 150 ribu orang, tetapi pemulihan ekonomi tidak secepat rasio pertumbuhan ekonomi sehingga kesulitan masyarakat akan berlangsung dengan lama.
Pemerintah berencana menciptakan 100 ribu peluang kerja untuk pemuda dan 1,04 juta pekerjaan umum pada tahun depan.
Berdasarkan kebijakan ekonomi tahun depan, pemerintah memberikan kemudahan pajak pada investasi fasilitas 5G dan mendukung tiga industri utama yakni mobil masa depan, semikonduktor non-memori volatil, dan bioteknologi kesehatan.
Pemerintah menetapkan target investasi dari umum, swasta, dan pribadi menjadi 110 triliun won untuk tahun depan.