Utang Korea Selatan di sektor publik, yakni utang pemerintah dan badan usaha milik negara (BUMN) meningkat 55 triliun won menjadi 1.100 triliun won pada tahun lalu.
Dibandingkan produk domestik bruto (PDB), utang itu naik sekitar 60 persen.
Menurut data tentang utang pemerintah dan BUMN tahun 2018 yang dirilis oleh Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan pada hari Kamis (24/12/20), utang pemerintah dan BUMN Korea Selatan mencapai 1,13 kuadriliun won, naik 5,1 persen atau 54,6 triliun won dibandingkan setahun yang lalu.
Rasio dan jumlah peningkatan kali ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2014.
Jika ditelusuri, total utang pemerintah pusat dan daerah mencapai 810,7 triliun won, naik 6,7 persen dibandingkan setahun yang lalu.
Kementerian menjelaskan bahwa utang pemerintah meningkat untuk menanggulangi perekonomian yang lemah pada tahun 2019. Akan tetapi utang pemerintah Korea Selatan relatif rendah karena berada di urutan keenam dari 33 negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development, OECD).
Namun, kesehatan keuatan perlu diperkuat jika mempertimbangkan risiko akibat perubahan populasi dan kecenderungan naiknya rasio utang sejak tahun lalu.