Kasus harian COVID-19 di Korea Selatan akhirnya menembus angka 1.200 untuk pertama kalinya, usai gelombang penyebaran terbaru masih terus terjadi di penjuru Korea
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) menyampaikan bahwa sekitar 1.241 orang teruji positif COVID-19 hingga Jumat siang (25/12/20).
Secara kumulatif, tambahan ini meningkatkan jumlah total kasus positif COVID-19 di Korea Selatan menjadi 54.770 kasus.
Jumlah kasus harian ini merupakan yang tertinggi sejak Korea Selatan melaporkan kasus COVID-19 pertama pada 20 Januari 2020 silam.
Pada tambahan kasus baru yang terdeteksi pada Kamis (24/12/20), 1.216 kasus merupakan kasus penularan domestik, sementara 25 kasus sisanya merupakan kasus impor.
Wilayah metropolitan Seoul melaporkan 644 kasus, termasuk 550 kasus di Seoul, 257 kasus di provinsi Gyeonggi, dan 55 kasus di Incheon. Angka di Seoul ini merupakan yang tertinggi dari yang pernah tercatat sebelumnya.
Di luar wilayah metropolitan Seoul, Provinsi Chungcheong Selatan dan Provinsi Gyeongsang Utara melaporkan masing-masing tambahan 79 dan 67 kasus.
Seiring meningkatnya lonjakan kasus infeksi baru, jumlah pasien kritis juga melambung dari 20 pasien menjadi 311 pasien.
Angka kematian akibat di Korea Selatan juga meroket tajam dari 17 kasus menjadi 773 kasus, meningkatkan rasio kematian akibat COVID-19 di Korea Selatan menjadi 1,41%.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun telah memerintahkan otoritas karantina dan pemerintah daerah untuk menindak tegas pelanggaran aturan karantina, sebagaimana ia menegaskan kasus harian COVID-19 di Korea yang makin mencemaskan.
Saat memimpin rapat pemerintah terkait respon COVID-19, Perdana Menteri Chung juga telah menginstruksikan institusi militer dan lembaga pemasyarakatan untuk meninjau ulang kondisi karantina di institusinya masing-masing serta mengatur langkah-langkah untuk melacak para pasien tak bergejala.
Perdana Menteri Chung juga sempat mengutip bahwa jumlah besar infeksi juga berlangsung di pusat-pusat tahanan di Seoul.
Ia juga mendesak aparatur sipil negara di penjuru Korea bahu-membahu menahan laju virus di musim liburan akhir tahun. Sehingga hasil dari pengetatan karantina ini akan bersalin rupa dari tragedi musim dingin menjadi harapan musim semi.