Korea Selatan melaporkan 1.046 kasus COVID-19 pada hari Selasa (29/12/20), naik di atas seribu kasus setelah dua hari.
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency, KDCA) mengatakan bahwa jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Korea Selatan kini menjadi 58.725 kasus.
Dari antara kasus terbaru, 1.030 kasus adalah penularan lokal, sedangkan 16 lainnya berasal dari luar negeri.
Kenaikan kasus harian dikaitkan dengan klaster besar di Rumah Tahanan Dongbu Seoul yang melaporkan 233 kasus baru pada hari Senin.
Lebih dari 800 kasus muncul di wilayah metropolitan Seoul, termasuk 519 kasus di ibu kota Seoul, 251 kasus di Provinsi Gyeonggido, dan 32 di kota Incheon.
Tambahan 40 kasus kematian dilaporkan, sehingga jumlah kematian menjadi 859 kasus. Ini juga menandai kasus kematian harian yang terbesar sejak COVID-19 mulai masuk ke Korea Selatan pada bulan Januari.
Case fatality rate (CFR) mencapai 1,46 persen.
Sementara jumlah pasien COVID-19 yang kritis melonjak 35 orang menjadi total 330 orang.
Di sisi lain, Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun mengatakan bahwa pemerintah akan memperpanjang operasi tempat pemeriksaan COVID-19 sementara di wilayah metropolitan Seoul.
Tempat pemeriksaan sementara tersebut seharusnya beroperasi hingga hari Minggu (03/12/20) ini, tetapi akan diperpanjang untuk dua minggu ke depan.
Chung mengatakan bahwa fasilitas tersebut telah melakukan lebih dari 500 ribu tes dan mendeteksi lebih dari 1.400 kasus selama dua minggu terakhir.
PM Chung juga telah menawarkan permintaan maaf atas klaster massal di Rumah Tahanan Dongbu Seoul.
Chung mengatakan bahwa klaster tersebut tidak mungkin mengarah ke penularan lokal karena sebagian besar kasus yang dikonfirmasi adalah narapidana, tetapi rutan tersebut dapat melaporkan lebih banyak kasus setelah tes tambahan.
Dia memerintahkan Kementerian Kehakiman Korea Selatan dan otoritas kesehatan untuk melakukan upaya semaksimal mungkin untuk menahan penyebaran virus yang lebih lanjut di rutan tersebut dan mencegah terulangnya kembali.