Proporsi pembangkit listrik energi terbarukan di Korea Selatan akan ditambahkan menjadi sekitar 26 persen hingga tahun 2034 mendatang, sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi utama.
Dalam sidang terkait bidang energi terbarukan pada hari Selasa (29/12/20), pemerintah Korea Selatan memeriksa dan meloloskan rencana dasar untuk distribusi, penggunaan, dan pengembangan teknologi energi terbarukan tahap kelima.
Proporsi pembangkit listrik energi terbarukan ditetapkan sebesar 25,8 persen.
Untuk menggunakan energi terbarukan secara lebih efektif, pemerintah akan memperbaiki regulasi, mendirikan pusat energi di masing-masing daerah, dan memberikan dukungan finansial.
Selain itu, pemerintah mengembangkan 100 unit perusahan inovatif energi dan perusahaan khusus energi hidrogen untuk mengaktifkan industri hidrogen.
Pemerintah menambahkan dukungan dana untuk penelitian dan pengembangan di bidang energi hidrogen senilai 200 juta won hingga tahun 2030 mendatang, serta memperbaiki infrastruktur penggunaan energi terbarukan.
Untuk Netral Karbon 2050, pemerintah berupaya untuk mencari bahan energi terbarukan yang berpotensi, meningkatkan efektivitas tenaga surya, membentuk sistem listrik khusus energi terbarukan, dan lainnya.