Photo : Getty Images Bank
Bank Sentral Korea (BOK) menganalisis bahwa tren angka kelahiran rendah dan penuaan populasi di Korea Selatan akan dipercepat akibat COVID-19.
BOK mengumumkan sebuah laporan Pemantauan Perubahan Struktur Populasi Pasca COVID-19 pada hari Rabu (03/12/20).
Dalam laporan tersebut, BOK mengatakan bahwa penuaan masyarakat di Korea Selatan telah berlangsung dengan cepat sebelum COVID-19 akibat turunnya angka kelahiran dan naiknya angka harapan hidup.
Akan tetapi, rasio penduduk lansia di Korea Selatan mencapai 15,7 persen, lebih rendah daripada rata-rata OECD, tetapi kecepatan penuaannya paling cepat dan angka kelahiran di kuartal ketiga tahun ini tercatat 0,84 orang.
BOK juga memperkirakan COVID-19 akan berdampak negatif pada angka kelahiran dari berbagai segi, yaitu ketenagakerjaan, pendapatan, pandangan masyarakat tentang pernikahan, kelahiran anak, usia pernikahan, dan lainnya.
Pekerja baru berusia 20-30 tahun berkurang drastis sehingga benturan ketenagakerjaan dan pendapatan berpusat pada kalangan usia muda.
Mereka yang berusia 20-30 tahun harus melakukan persaingan yang lebih ketat di masa pasca COVID-19 dan kondisi itu akan menjatuhkan angka pernikahan, kelahiran, dan penuaan populasi.