Surplus neraca transaksi berjalan Korea Selatan berlangsung selama tujuh bulan berturut-turut.
Menurut Bank Sentral Korea (BOK) pada hari Jumat (08/01/21), surplus neraca transaksi berjalan mencapai 8,97 miliar dolar AS pada November tahun lalu.
Surplus berlangsung selama tujuh bulan sejak Mei 2020 dan meningkat sebanyak 50,3 persen dibandingkan November 2019.
Oleh karena itu, surplus neraca transaksi berjalan mulai Januari hingga November tahun lalu mencapai 63,94 miliar dolar AS, meningkat 24,9 persen dibandingkan periode yang sama setahun lalu.
Neraca barang membukukan surplus 9,54 miliar dolar AS, naik 2,15 miliar dolar AS dari setahun sebelumnya. Ekspor meningkat 1,1 persen sementara impor menurun 4,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Neraca jasa mencatat defisit 720 juta dolar AS, meski menyusut 1,17 miliar dolar AS dari setahun sebelumnya. Defisit neraca pariwisata mencapai 450 juta dolar AS karena jumlah warga negara Korea Selatan ke luar negeri turun 96 persen dibandingkan periode yang sama setahun lalu.
Neraca investasi turut meningkat, investasi Korea Selatan ke luar negeri dan investasi asing ke Korea Selatan meningkat masing-masing 3,33 dan 1,33 miliar dolar AS.