Institut Pengembangan Nasional Korea (Korea Development Institute, KDI) menilai bahwa ekonomi Korea Selatan tetap lesu akibat gelombang ketiga COVID-19.
KDI mengatakan dalam laporan tentang tren ekonomi bulanan pada hari Minggu (10/01/21) bahwa meskipun ada tanda-tanda pemulihan baru-baru ini di sektor manufaktur, tetapi pertumbuhan Korea Selatan tetap melambat terutama di industri jasa karena pandemi COVID-19 kembali merebak dengan cepat.
Lembaga itu menerangkan bahwa sektor manufaktur mempertahankan pemulihannya berkat peningkatan jumlah ekspor, konsumsi barang, dan investasi fasilitas.
Rata-rata ekspor harian Korea Selatan untuk bulan Desember tahun lalu, naik 7,9 persen dibandingkan setahun yang lalu. Investasi fasilitas ikut meningkat 5,7 persen pada bulan November lalu daripada setahun sebelumnya.
Namun pertumbuhan industri jasa dan penjualan ritel di bulan November turun masing-masing 1,4 persen dan 1,5 persen dari setahun sebelumnya.