Indeks Volatilitas KOSPI 200, yang terdiri dari 200 perusahaan terbesar yang diperdagangkan di Bursa Korea mencapai titik tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Indeks tersebut biasanya naik saat saham mengalami penurunan drastis karena para investor merasakan tingginya rasa krisis.
Indeks Volatilitas KOSPI 200 pada hari Senin (11/01/21) kemarin mencapai 35,65 poin, naik 22 persen dibandingkan sehari sebelumnya dan merupakan yang tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Fenomena tersebut tetap berlanjut pada hari Selasa (12/01/21) ini meskipun Bursa Korea menguat dan hal itu menjadi bukti bahwa kecepatan kenaikan harga saham Korea Selatan sangat luar biasa.
Akibat pemanasan pasar saham, otoritas keuangan mengeluarkan peringatan secara tidak langsung dengan mengatakan bahwa pihaknya akan mengawasi penarikan dana yang dipinjam lewat kredit pada pasar aset tertentu.
Pernyataan tersebut ditafsirkan sebagai peringatan atas fenomena investasi dengan meminjam dana dari bank dengan kredit.
Pemerintah Korea Selatan menilai bahwa kenaikan saldo kredit di lima bank domestik Korea Selatan memasuki tahun ini dinilai lebih stabil dibandingkan tahun lalu.
Namun, pihaknya meminta kepada bank domestik untuk mengawasi pinjaman dana yang bukan untuk kehidupan atau usaha.