Kasus flu burung pertama musim ini di Korea Selatan dikonfirmasi di sebuah peternakan bebek di kota Jeongup, Provinsi Jeolla Utara pada November tahun lalu.
Satu setengah bulan kemudian, ada lebih dari 50 peternakan unggas di Korea Selatan yang dikonfirmasi positif virus flu burung yang patogen.
Pemerintah Korea Selatan telah memusnahkan 15 juta ekor unggas untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Akibatnya, harga telur ayam naik 15 persen dan harga daging bebek juga ikut meningkat lebih dari 30 persen dari setahun sebelumnya.
Otoritas masih tetap khawatir karena jumlah kasus flu burung terus meningkat, bahkan flu babi Afrika yang semula hanya ditemukan di wilayah perbatasan dengan Korea Utara juga telah dikonfirmasi di wilayah pedalaman seperti kabupate Yeongwol di Provinsi Gangwondo.
Tampaknya situasi peternakan di Korea Selatan kian memburuk di tengah banyaknya pembatasan pencegahan akibat gelombang dingin dan pandemi COVID-19.