Seiring dengan munculnya klaster COVID-19 dari sebuah fasilitas pendidikan non-formal untuk melatih para misionaris di kota Daejeon, otoritas kesehatan Korea Selatan akan melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas tersebut.
Selain itu, sembilan kasus varian baru COVID-19 dari luar negeri juga dikonfirmasi di Korea Selatan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan 197 sampel sejak tanggal 18 Januari lalu, empat kasus varian baru COVID-19 dari Inggris ditemukan, kemudian tiga kasus dari Afrika Selatan, dan dua kasus dari Brasil.
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency, KDCA) menyatakan bahwa pihaknya akan menyelesaikan vaksinasi untuk 70 persen masyarakat hingga bulan September mendatang dan menargetkan imunitas kelompok hingga bulan November mendatang.
Vaksinasi tahap pertama dilaksanakan pada kuartal pertama untuk para pekerja di rumah sakit lansia, fasilitas kesejahteraan untuk kalangan lansia, dan lembaga medis yang berisiko tinggi.
Vaksinasi tahap kedua pada kuartal kedua ditujukan untuk kalangan lansia berusia 65 tahun ke atas dan para pekerja di lembaga medis. Sementara vaksinasi terhadap orang dewasa akan dilaksanakan pada kuartal ketiga.
Pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan dosis vaksin yang cukup untuk 56 juta orang, sehingga cukup memadai untuk membentuk imunitas kelompok.
Sementara itu, pemerintah tengah mempertimbangkan perpanjangan larangan berkumpul lebih dari lima orang menjelang Tahun Baru Imlek yang jatuh pada pertengahan Februari.