Bloomberg News dan kantor berita Inggris, Reuters pada hari Selasa (26/01/21) waktu setempat, memberitakan bahwa Uni Eropa (UE) tidak akan menerima wisatawan dari Jepang.
Mengutip seorang pejabat UE yang tidak ingin disebutkan namanya, Bloomberg News menyampaikan bahwa beberapa negara UE berencana untuk menghapus Jepang dari daftar negara yang diizinkan untuk masuk ke negaranya akibat peningkatan kasus COVID-19 di Jepang.
Jepang telah memberlakukan kondisi darurat bagi 11 daerah termasuk Tokyo Raya pada awal bulan Februari ini karena kasus harian COVID-19 mencapai kisaran 7.000 kasus.
Hingga Selasa dini hari, kasus harian COVID-19 di Jepang tercatat sebanyak 3.853 kasus, tetapi tren penyebarannya masih serius.
Baru-baru ini, UE merevisi daftar negara yang diizinkan untuk memasuki wilayahnya dan mencabut kebanyakan negara kecuali Korea Selatan, Australia, China, Selandia Baru, Singapura, Thailand, dan Rwanda.
Bloomberg News menambahkan bahwa Dewan UE akan mengesahkan daftar negara tersebut dalam pertemuan yang digelar di Brussel, Belgia pada hari Rabu (27/01/21).