Kemeterian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa transfer hak kontrol masa operasi perang (OPCON) akan dilakukan jika memenuhi persyaratan yang telah disepakati oleh Korea Selatan dan AS.

Pemerintahan Biden akhirnya mengeluarkan pendapat resmi terkait OPCON dan pengaruhnya terhadap perundingan transfer OPCON ke depannya kini tengah menarik perhatian.

Pihak AS juga menyatakan pendapat negatifnya terkait waktu transfer OPCON yang disebutkan oleh Menteri Pertahanan Korea Selatan, Suh Wook dalam jumpa pers tahun baru pada hari Rabu (27/01/21). Pada saat itu, Suh mengatakan dirinya akan mewujudkan transfer OPCON di masa jabatannya.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan AS menjawab pertanyaan kantor berita Korea Selatan, Yonhap News pada hari Kamis (28/01/21) waktu setempat, bahwa OPCON akan ditransfer jika memenuhi persyaratan yang telah disepakati oleh kedua pihak yang bersangkutan dan hal itu diperlukan untuk menjaminkan kekuatan militer, tenaga kerja, dan keamanan wilayah.

Juru bicara itu menambahkan bahwa perjanjian untuk waktu tertentu dapat membahayakan kekuatan militer dan tenaga kerjanya dan hal tersebut lebih rumit daripada mengubah pimpinan Komando Pasukan Gabungan (Combined Forces Command, CFC) Korea Selatan dan AS.