Mantan Penjabat Duta Besar Korea Utara untuk Kuwait, Ryu Hyun-woo yang membelot ke Korea Selatan menyatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN pada hari Senin (01/02/21) waktu setempat, bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un tidak akan menyerahkan senjata nuklir.
Menurut Ryu, Kim rela bernegosiasi untuk mengurangi senjata nuklir guna melonggarkan sanksi internasional terhadap Korea Utara.
Kemampuan nuklir Korea Utara berhubungan langsung dengan keselamatan rezim Korea Utara, sehingga Kim menganggap senjata nuklir sebagai kunci untuk kelangsungan hidup.
Dia juga mengatakan bahwa stagnasi negosiasi nuklir Korea Utara pada saat ini diakibatkan permintaan denuklirisasi Trump yang tidak bisa dilaksanakan oleh Korea Utara.
Ryu menilai Presiden Amerila Serikat (AS), Joe Biden yang pernah mengambil bagian dalam kesepakatan nuklir dengan Iran dapat memanfaatkan pengalamannya untuk mengatasi masalah nuklir Korea Utara.
Sehubungan dengan sanksi terhadap Korea Utara, Ryu mengklaim bahwa sanksi itu harus tetap dilaksanakan agar Korea Utara dapat duduk di meja negosiasi.
Selain itu, dia juga mengeluarkan keprihatinan atas hak asasi manusia penduduk Korea Utara, karena masalah tersebut menurutnya sangat serius.
Ryu masuk ke Korea Selatan setelah dia melarikan diri dari Kuwait pada September 2019 lalu, namun pembelotannya baru diberitakan akhir-akhir ini.
Ryu membelot ke Korea Selatan demi kehidupan putrinya yang masih remaja. Namun, dia juga khawatir terhadap anggota keluarga yang ditinggalkannya di Korea Utara, yang kemungkinan dihukum akibat pembelotannya.