Pemerintah Jepang telah mengajukan protes atas Buku Putih Pertahanan Korea Selatan 2020 dengan menyatakan penyesalannya.
Kementerian Pertahanan Jepang memanggil atase militer di Kedutaan Besar Korea Selatan di Jepang pada Selasa (02/02/21) sore untuk memprotes klaim pemerintah Korea Selatan di buku putihnya baru-baru ini.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Jepang, Takeshi Ishikawa mengatakan dalam konferensi pers bahwa pernyataan mengenai masalah Pulau Dokdo tidak sesuai dengan posisi Jepang dan menambahkan bahwa pemerintah Jepang sangat menuntut tanggapan yang tepat dari Korea Selatan.
Pemerintah Jepang memprotes kritik Korea Selatan bahwa klaim teritorial Jepang atas Pulau Dokdo dan pertemuan tahun 2018 antara pesawat pengintai Jepang dan kapal perusak Korea Selatan yang menjadi penyebab memburuknya hubungan antara kedua negara.
Korea Selatan merilis Buku Putih Pertahanan 2020 pada hari Selasa, yang menyebut Jepang sebagai "negara tetangga" daripada "mitra" seperti yang disebutkan di edisi sebelumnya, yang mencerminkan hubungan mereka yang tegang.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menekankan pentingnya kerja sama trilateral dengan mengatakan bahwa tidak ada aliansi yang sepenting Korea Selatan dan Jepang di kawasan.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS, John Supple mengatakan bahwa kerja sama trilateral antara AS, Korea Selatan, dan Jepang sangat penting untuk menjaga perdamaian, kemakmuran, stabilitas di kawasan, serta menjaga ketertiban internasional dalam menghadapi Korea Utara yang berurusan dengan nuklir, senjata pemusnah massal, dan rudal balistik yang mengancam.