Pemerintah Korea Selatan mengungkapkan kekhawatiran bahwa gelombang ketiga COVID-19 masih berlangsung dan tren penurunan kasus positifnya juga mulai stagnan.
Otoritas pencegahan penyakit Korea Selatan menilai penyebaran COVID-19 relatif lambat, tetapi masih ada unsur berbahaya seperti kemungkinan penyebaran varian baru COVID-19 dan angka reproduksi dasarnya yang sedikit meningkat.
Gelombang baru dapat kembali terjadi pada bulan Maret dan April karena sikap waspada masyarakat terhadap COVID-19 dapat menurun jika vaksinasi untuk publik mulai dilakukan pada bulan depan.
Sementara itu, hasil studi serologis pada tahun lalu di Korea Selatan menunjukkan bahwa hanya lima dari 5.284 orang atau 0,09% orang yang disurvei telah memiliki antibodi COVID-19, jauh lebih rendah daripada negara-negara lain yang mencatat sekitar 10 persen.
Otoritas kesehatan menilai hal itu dikarenakan rasio pasien COVID-19 yang jauh lebih rendah berkat protokol pencegahan penyakit yang ketat termasuk jaga jarak sosial.
Dalam studi tersebut, terdapat beberapa orang yang telah memiliki antibodi COVID-19 meskipun tidak pernah mengikuti pemeriksaan COVID-19. Hal itu menandakan adanya penularan tanpa gejala di tengah masyarakat.